10.4.07

Harapan dan Sebuah Keadaan

08/04/2007

Saturday night,tepatnya minggu dini hari, waktu itu telah menujukan pukul 1 lebih 50 menit pagi. Mataku masih menerawang disekitar. Sambil menghadapi mesin yang memiliki tombol Ascii dan alat yang diberi nama tikus, sesekali ku berbincang dengan sohib kental diselingi sesedikit bercanda. Tiba- tiba bel alat genggamku berbunyi, aneh kulihat jam sudah menunjukan pukul 2 dini hari, tiba-tiba hatiku berbicara ; siapa ya yang nelp neh malam gini? Tanpa pikir panjang lagi ku ayunkan kaki menuju meja tempat alat itu berbunyi, dengan sedikit berharap semoga deringnya belum berhenti. Seperti biasa ku lihat list name yang secara otomatis muncul ketika ada alat itu berbunyi. Wah ternyata temen lama ku tho,…

Kayanya ada yang penting pikirku, tanpa pikir panjang ku buka alat flip itu,”click”. Kata standar yang keluar adalah “Hallo”…

Sekian detik kemudian dia berbicara “sorry, aku salah pencet nomer ne”, Busyet dah hatiku berbicara. Sialan banget neh, aku pikir ada yang penting!!. Beberapa detik kemudian suaranya terpotong-potong sepertinya dia dalam perjalanan. Lalu tanpa sepengetahuanku jaringan hubungan terputus tanpa ijin terlebih dahulu.

Aku kembali meletakan alat itu, dan hanya bergumam “ ne anak niat nelp aku apa ngga seh???”.

Aku kembali ke meja tempat Kode Ascii itu berada, sambil mencoba menemukan apa yang hendak aku kerjakan. Sekian waktu ku menekan key kanan dan kiri, tapi ku masih belum menemukan keasikan yang ku kerjakan, tiba-tiba alat genggamku mengeluarkan suara lagi, kali ini alat itu sudah terletak didepanku. Tak sengaja pun aku telah melihat listnama, dan itu masih temen lamaku itu. Cepat-cepat lah aku coba meraih alat genggam itu dan langsung bersuara hallo, dia pun menyambutnya dengan kata yang sama. Kali ini sepertinya tidak salah pencet alias dia emang mau ngobrol sama aku. Ini emang temenku yang cukup tau dan mengerti sama jalan pikiranku. Maklum kita dulu sama-sama jebolan sebuah yang mengajarkan logika-logika yang sering kita berdua siasati, jadi sedikit banyak kita berdua sudah mengerti jalan pikir masing-masing.

Diawali dengan beberapa pertanyaan yang standar “dimana?”,”kabar?”,”kenapa?”. Wah standar banget deh. Lalu dari yang standar itu berkembang pada sub bahasan yang lain, klo dalam sebuah makalah itu bisa disebut dengan tujuan atau pembahasan isinya. Yang dibahas tentang cerita hidup. Wah ternyata dia lagi dalam keadaan yang bermasalah dengan hati maksudny itu lho “cinta”. Wakkakakaka. Setengah tertawa dalam hati, ku mulai mendengar cerita fantasinya.

Awalnya cerita : dia bertemu dengan wanita yang masih sendiri, dan dari analisaku cukup menarik. Aku sebut aja “Lela”. Dan temen ku yang bercerita ini sebut saja reza. Dalam cerita reza memiliki sohib cowo (“dedy”). Dedy adalah cowo yang katanya menyimpan perasaan pada Lela, dan berencana ingin mengungkapkan cinta yang nama kerennya menembakan peluru cinta kepada Lela. Selama ini reza dekat dengan Lela, tapi semua terjadi dibelakang dan tanpa sepengetahuan dedy. Reza sendiri sadar harusnya dia ngga boleh melakukan hal itu, karna dia tau klo dedy orang yang suka kepada Lela. Reza bercerita beberapa hari mengalami hal yang indah bersama Lela. Katanya keromantisan yang terjadi layaknya film yang jaman dulu terkernal dengan singkatan “AADC”. Aku Cuma ckckckckckckc lucu……

Tapi sekali lagi semua yang terjadi dibelakang dedy yang memiliki rencana mengungkapkan hatinya pada lela.

Reza bingung, apa yang harus dia lakukan. Dia sepertinya mengulur keadaan untuk lela berfikir. Reza sadar klo ini jahat bagi dedy. Tetapi dibalik itu reza juga memiliki harapan untuk memiliki lela. Dengan semua hal romantis yang terjadi antara Reza dan lela, Reza memutuskan untuk meninggalkan beberapa waktu untuk menghilang dari lela. Dan meninggalkan banyak tanda Tanya.

Dalam perjalanan reza, di memiliki harapan yang jauh kedepan dengan lela. Tapi sekali lagi dia harus menghadapi dedy sohib reza yang suka kepada lela.

Lalu apa cerita selanjutnya, semua tergantung pada jawaban lela setelah dedy mengutarakan perasaan. Semua masih bisa terjadi bersatu salah satu atau bahkan bubar semuanya..

Yang jelas setiap harapan pasti ada didalam setiap sisi beluk hati mereka. Tetapi ini lah keadaan yang dihadapi…

Terkadang

“Harapan itu tak selalu sejalan dengan keadaan yang dihadapi, dan saat itu hati di uji keberanian untuk berbicara lebih tentang perasaaan”

No comments:

Post a Comment

.recent comment