19.4.08

Cerita di balik S.!.N.G.K.O.N.G

Awalnya karna nonton berita tentang Green Festival, lalu saya mulai bertanya-tanya lagi pada om google yang punya kantong ajaib tentang masalah ini . Hasilnya cukup menarik dan ini tentang pemanasan global sepertinya ini sangat perlu di jadikan perhatian lebih. Para petinggi sini saya rasa mungkin harus terus dan terus menyuport (kalimat aneh) dan mengajak untuk sama-sama memerangi pemanasan global.
Bayangin aje, klo misalnya neh ES yang gede-gede di utara sana mencair terus-terusan dan intensitasnya semakin meningkat dan meningkat, gimana jadinya pulau di indon ini?? bisa-bisa kelelep semua entar, huaa.. blup...blup..blup... tidaaaakkkkkk
Kita bukan masyarakat bikini bottom kan??, jadi ndak mungkin dalam kerang seperti spongeBob ato patric ....

Nah sebagian fakta di ASIA seperti ini :

Apa yang terjadi di Asia, juga di Indonesia, akibat pemanasan global? Sama dengan yang terjadi di benua lain, salju-salju di dataran tinggi Asia mengalami pelelehan yang drastis sekaligus dramatis. Himalaya, gunung tertinggi di dunia yang menjadi kantong air beku di “atap langit” terus kehilangan saljunya secara konsisten. Glacier-glacier di Pegunungan Himalaya yang tersebar di negara-negara seperti India, Tibet, Bhutan, China, terdegradasi dengan amat cepat. Tujuh sungai besar di Asia yang bermata air dari Himalaya yakni Gangga, Indus, Brahmaputra, Mekong, Thanlwin, Yangtze, dan Sungai Kuning terancam eksistensinya yang berakibat pada ratusan juta umat manusia di kawasan sepanjang aliran sungai-sungai itu.

Tak hanya di kawasan Asia Selatan, salju di Asia Tengah yang juga terus lenyap satu per satu. Itu terjadi pula di Puncak Jaya, Papua, satu-satunya daerah pegunungan tinggi di Indonesia yang memiliki salju. Bila foto udara pada tahun 1972 memperlihatkan puncak gunung yang hampir seluruhnya diselimuti salju, sekarang puncak gunung itu hanyalah berisi bebatuan dan pepohonan belaka. Artinya, tidak ada lagi salju di sana.


ini belum termasuk di daerah lain yach...

Green Fest salah satu acara di sini yang sekarang ini saya pengen
liat. Kayanya seru ajah.. sayang acaranya bukan dijogja. apalagi barusan saya denger kabar bahwa salah satu penelitian yang dikembangkan di sini mampu membuat gebrakan untuk memerangi pemanasan global. Riset yang berlangsung sejak awal 2006 itu adalah riset pengembangan bahan plastik baru yang dapat hancur dan terurai dalam lingkungan. Dengan kata lain, ini merupakan salah satu alternatif memecahkan masalah penanganan sampah plastik. dan salah satu alternatifnya dengan Plastik biodegradable dari pati singkong dan khitosan. Selain ramah lingkungan karena mudah terurai, juga memiliki karakteristik awet dan tahan hingga bulan ke-3 dari pemakaian. dan yang mengejutkan bagi saya : penelitian ini melibatkan orang kampus tercinta saya. kalau ndak percaya silakan baca disini. kalo ndak salah itu Endang Darmawan dari DPPM. Mantaf ngga coy?? ternyata singkong enak di makan, bisa juga jadi penyelamat hehehe... insyaallah...

ayo mulai sekarang kita dukung STOP GLOBAL WARMING !!!!!

btw : aku belum liat loh gimana bentuk plastiknya.Kalo ada yang nemu posting yach...

11 comments:

  1. hahaha, hidup Indon

    Wah singkong naek pamor nehhh, biasa buat nambal perut, sekarang jadi bahan pembuat plastik demi mendukung kelancaran "STOP GLOBAL WARMING".
    kemaren sempet baca artikel juga mengganti batrai dengan kulit pisang, dan solar dari buah jarak.

    wahhh, semoga semua berhasil dan menjadikan alam yang seger seperti "Sup Buah" haha,

    Come On Do it "STOP GLOBAL WARMING" tapi klo pemanasan yang lain gak apa deh =))

    ReplyDelete
  2. wew...makin bingung mo tinggal dimana.Semakin ngeri saja bumi ini.Tapi untunglah masi ada beberapa orang yang peduli kesehatan bumi.
    Dari pemikiran yang sederhana.
    Singkong????Ummmmm...sepertinya indon bakal jadi lirikan bangsa lain gara2 punya singkong.

    ReplyDelete
  3. kalo singkongnya ubi cileumbu enak kali ya?abis bawa barang langsung bisa dimakan....wakakakak

    ReplyDelete
  4. iyaaaahhhh...

    sekarang gag cuma singkong yang diberdayain, mpe jagung, pepaya, de el el ituh dah mulei dicari alternatip buat jadi produk yg lebih useful loh..

    yah moga2 ajah global warming isa kita berantas mpe akar2nyah !!!

    *loh? ga pokus**

    ReplyDelete
  5. cuma buat wacana aja sih mas....mau komen ttng global warming....

    buat perbandingan aja antara yang hangat dibicarakan dengan realita yang ada...

    saya pernah baca artikel tentang " 9 Kebohongan Global Warmong " menarik tuh untuk wacana....heheheee

    smoga bs muncul opini2 lain...
    yang benar yg mana...itu terserah anda menyikapinya...

    ReplyDelete
  6. Stop Global Warming???
    yuk mariiii.... :P

    ReplyDelete
  7. @all
    thankyou komennya, semoga nasib si singkong ngga kaya si-Tempe.

    @erwin
    opini sementar saya mengikuti logika. Bahwa Es mencair menjadikan volume air terus meninggkat. sedangkan bumi (tanah) tingginya akan sulit naik. Logikanya bahwa air semakin naik dan tanah perlahan tenggelam. dan sepertinya masalah ini mulai ada kepentingan politik ya??
    wah memang kacau neh dunia!!!

    ReplyDelete
  8. iyah, coba GREEN FEST nya itu dibikin ROAD festival... g cuman di jkt ajah...
    syukur2 mampir jogja
    masi blum liat tas plastik dr singkongnya cok??? gyegyegye... :D

    ReplyDelete
  9. Wah, ternyata dirimu peduli kelestarian bumi juga ya?iya bener tu.pokoknya bumi harus diselamatkan...
    gimana klo kita bikin acara apa gitu...penanaman pohon atw apa kek di kampus or diluar kampus juga boleh.

    ReplyDelete
  10. sedikit komentar untuk komentar mas Rwinkd.

    assalaamu'alaikum wr.wb

    sedikit mengomentari komentar anda pada artikel "Cerita di balik S.!.N.G.K.O.N.G" pada blog mas Ardit.

    saya juga sudah membaca artikel tersebut.mungkin juga ada benarnya artikel 9 kebohongan global warming.tapi dari sudut pandang yang lain menunjukkan bahwa apa yang terjadi tidak selalu seperti teori yang ada.seperti contoh, untuk apa terlalu banyak CO2 tetapi dengan jumlah pepohonan yang semakin berkurang,maka tingkat keseimbangan antara kebutuhan pepohonan dan hasil emisi CO2 sangat tidak seimbang.

    munkin juga teori global warming tidak sepenuhnya benar(meskipun saya meyakininya hampir sepenuhnya). tapi bukankah apa yang diajarkan dalam sikap melawan pemanasan global semuanya mengarah kepada hal-hal yang baik. kita diturunkan ke Bumi untuk menjaga bumi.itulah yang menjadi bahasan utama dari perlawanan kepada pemanasan global.mungkin ini bisa dijadikan bahan pertimbangan anda.terimakasih

    wassalaamu'alaikum wr.wb

    ReplyDelete
  11. weh...weh... mas tirta memang aktivis pencinta alam nih hehehe...

    ayukk mari kita perangi pemanasan global yang bisa memperpendek umur bumi ini.

    Langkah awal cobalah merawat sekitar anda dulu, jangan buang sampah sembarangan ya apalagi itu plastik. Rawat tanaman disekitar anda, jangan dirusak apalagi dimusnahkan.

    ReplyDelete

.recent comment