15.5.08

Format Data Flow Diagram #3


Masih ingat jelas tentang Postingan sayah yg sudah cukup lama tentang DFD. Ini kali ketiga sayah nulis tentang ini lagi, entah saking ngga mudengnya apa karna bego banget kali ya (bukan VbBego yang memang komunitas itu). Hal yang terkadangan membuat bingung dan takut para progres’ers (sebutan para peserta progress) atau pendadaran’ers (sebutan para peserta yang didadar gituh) di kampus sayah .Kalo penguji berarti pendadar’ers dunk ya tanpa akhiran –an. Setelah beberapa kali berdiskusi dengan ibu DFD dunia (julukan baru dari sayah) masalah DFD yang sekarang inih masih saja sering membuat bingung (termasuk diriku), saya mendapatkan beberapa penjelasan dan beberapa ilmu yang mungkin penting bagi pembaca dan bisa berarti sangat penting bagi yang hendak melancarkan perang (Skripsi) , hal kecil yang terkadang membuat banyak diantara anda-anda jadi kocar kacir bingungnya (masih termasuk saya). Menurut beliau yang saya sebut ibu DFD karna biasanya sering koreksi DFD waktu progress itu (saya jangan ya), biasanya yang sering salah yaitu pada konsistensi dan simbol-simbolnya. Nah Ini beberapa catatan yang mampu saya ingat (sering lupa) setelah beberapa pertanyaan mengenai bagaimana cih yang benar itu kepada beliau :

Konteks diagram atau biasa disebut level 0
aturan konteks diagram adalah: hanya terdiri dr 1 proses dan 1 ato lebih entitas
terkait

Level 1
Aturan terkait pada di level 1:
• Semua tabel dalam database harus tampil disini (level 1), proses utama dalam sistem yang dibuat harus sudah muncul di sini.
• Semua entitas yang terlibat di konteks juga harus muncul di level ini.

Nah untuk konsistensi yang perlu diperhatikan di level ini : jika pada konteks atau level-0 ada entitas dengan arus data menuju ke sistem, maka pada level 1 juga harus ada arus data dari entitas menuju sistem (konsisten gitu loh). Perhatikan juga label arus datanya tidak boleh berubah atau berbeda dengan level 0 (konsisten lagi loh ya). Terus di level 1 setiap proses harus ada nama dan nomor proses.

Level 2
• proses yang diturunkan di level 2 berarti proses yang akan didetilkan.
• proses yang terdapat pada level ini merupakan proses-proses yang menjelaskan proses pada level 1 dimana di dalamnya masih terdapat proses lagi.
• Level 2 merupakan zoom in dari setiap proses pada level-1 yg ingin didetilkan
• Nama proses di level 2 tidak boleh sama dengan nama proses di level 1.
• Aturan penomorannya (bahasa apa cih ini) seperti pada nomer bab. Contoh 1.1 atau 1.2

Hmmm... cukup dah pake point-point(saya capek formatingnya). Nah berikut ini contoh Simbol dan cara pembuatan simbol. Hal yang simple, kecil dan bahkan terlalu kecil sehingga saya belum tau termasuk ketika kuliah dulu, ato mungkin saya aja yang kurang memperhatikan waktu kuliah (jarang kuliah).. ups tapi itu dulu :D. Perhatikan contoh gambar berikut ;


Gambar seperti diatas biasanya dan pastinya ada dunk dirancangan DFD anda, perhatikan dua gambar diatas, apakah anda menemukan perbedaan?? Yup betul sekali!!(emang udah jawab). yang berbeda pada garisnya (yang ditengah-tengah itu loh). Kalo ada yang bertanya manakah yang benar?? Hayo mana???????
Hasil diskusi dengan beliau yang saya juluki ibu DFD itu berkata : yang benar adalah gambar kedua ato gambar B. Jadi hubungan entitas itu memiliki dua arah (anak panah) kalo saya tulis pake angka itu jadi = 2 arah. Arah (anak pahan) yang menuju ke proses itu berisi data sedangkan kebalikannya itu berisi informasi. Kalo memang terjadi hubungan lebih dari satu dalam artian dua(2) atau seperti gambar diatas itu gunakanlah 2 arah, tapi pisahkan simbol panah tersebut tergantung pada hubungan entitas terhadap proses, Jangan digabungkan arahnya dengan mata panah bolak-balik, jadi gambar A itu salah (nah kena deh koreksi di progress), ups.. saya belum progress kok dah berani-berani ya.. ampun pak bu dosen tercinta (sambil berdoa semoga DFD saya ngga rumit-rumit).

“Untuk menghubungan antara entitas dengan proses gunakanlah tanda panah, tanda panah tersebut bisa hanya masuk (kearah proses) saja atau sebaliknya saja. Bisa juga dua simbol panah, tetapi pisahkan simbol tersebut menjadi arah masuk sendiri dan keluar sendiri tergantung aktifitas entitas pada proses tersebut (gambar B diatas)”


“Hubungan antara entitas dengan proses itu diwakili dengan tanda panah.Untuk hubungan satu entitas dan satu proses itu diwakili paling banyak 2 arah arus (panah), antara lain arah masuk dan arah keluar.Untuk setiap arah bisa mewakili lebih dari satu aktivitas"”


Nah apakah anda merasa ini hal kecil yang kadang dilupakan?? Kalo saya sih inih hal besar yang bisa membuat salah besar juga hehehe...(sambil berdoa semoga DFD saya nanti ngga banyak salah ). Setelah kasus diatas , yang satu ini masih mengenai panah –panahan (bukan nama olah raga panah). Kalo diatas itu kita memikirkan tentang arah (anak panah) yang dibedakan tapi sekarang membahas tentang arah (anak panah) yang di perbolehkan bolak balik, perhatikan lagi contoh gambar berikut:


Hmmm udah tau bedanya?? Nah kalo hubungannya itu dengan tabel atau Data Store (di Visio sayah yang bajakan ini ) itu diperbolehkan menggunakan arah bolak balik, secara logika karena yang di masukan dan dikeluarkan itu sama-sama data. tidak ada beda antara arah masuk dengan yang keluar dari atau ke tabel.

Kesimpulan :
Dalam pembuatan DFD perhatikanlah ke-konsistenan hubungan setiap level. Level sesudahnya itu menjelaskan level sebelumnya (bukan menambah cabang). Perhatikan simbol (contoh diatas panah), jangan sampe hal inih merusak ekosistem progress... eh bukan ekosistem, maksudnya merusak rancangan DFD.


Sekian dulu ya sudah cukup panjang nih dan ilmu saya dah abis. Semoga bermanfaat bagi yang sedang atau mau dan akan membuat DFD. Bersambung lain kali… daaahhh….(masih sambil berdoa semoga DFD sayah bisa cepet selesai dan ngga rumit amiiieennnn)

Nb:
maaf jika ada kesalahan penafsiran informasi. Mohon koreksinya demi kebersamaan (weh ngga nyambung), maksdunya demi penyampaian informasi yang benar. Terimakasih banyak untuk nara sumber, lain kali ajarin sayah yg lain yah..

10 comments:

  1. wah mantab..

    kira2 begitulah konsep dasar dari DFD.

    tetapi yg aku masih bingung :
    DFD itu mengacu pada sistem/aplikasi, atau sistem/aplikasi yg mengacu pada DFD?

    tolong ditanyakan pada "Ibu DFD Dunia"-mu itu ya..

    ReplyDelete
  2. *baca sekilas*
    ...
    ...
    ...
    *tiba2 merasa mual*
    :D

    wah cok.. baca post-mu yang ini membawa kembali trauma masa lalu itu :p heheheheheheh

    buruan cok lulus :)

    ReplyDelete
  3. @Om yusdi
    memang mantaf juga sumbernya. Kalo akunya mah masih kalah lah ama km. hehehehe...
    woi ngga sopan nih(becanda).
    Jawaban Pertanyaanmu dua-duanya bisa.
    Pembuatan DFD ada dua cara :
    Pertama System Design,
    cara ini yaitu dengan membuat design DFDnya terlebih dahulu kemudian diimplementasikan ke program/aplikasi.

    Kedua reverse engineering
    cara ini itu kebalikan dari cara yang pertama. Kita membuat aplikasi/sistemnya dulu, lalu kita terjemahkan ke DFD.
    kira-kira begitu jawabannya om yusdi.

    @om Edo
    Emang seberapa buruk pengalamannya? di bantai ya?? ckckckckc...
    doain cepet lulus ya, ini lagi berjuang mati-matian.

    ReplyDelete
  4. hhmmm...DFD lagi...
    kembali mengingatkanku akan sesuatu
    tapi sudahlah...

    mudahan sukses aja buat smuanya...
    amin...

    ReplyDelete
  5. sep sangat membantu cook, rada mudeng dikit ehehehh

    ReplyDelete
  6. gue lagi koleng nih TA hampir deate line masih ngambang DFDnya

    ReplyDelete
  7. @ asa
    lalu?? apa yang dibingungkan ??

    ReplyDelete
  8. AQ ko ga ngerti yah tolong dong ....
    (>_<).....

    ReplyDelete
  9. tolong buat contoh kasus data flow yang lebih jelas,aq blm ngeti nech?????

    ReplyDelete

.recent comment