20.1.08

DataFlowDiagram


 

Bismillah…

Berbicara mengenai data flow diagram, kebetulan saya sedang mengerjakan Kerja Praktek yang didalam laporanya memuat bagaimana membuat DFD sebuah sistem.

Kebetulan KP saya belum selesai, dan selama pembuatan laporan terutama di bagian DFD banyak sekali perntanyaan dikepala yang bermunculan. Saya termasuk orang yang cukup ingin belajar, dalam pembuatan laporan pun saya berusaha mengikuti teori dan format laporan yang sesuai dengan aturan. Lalu saya memulai dengan melihat contoh laporan teman yang sudah selesai dan disetujui (tolong digaris bawahi kata disetujui) , saya anggap bahwa laporan yang telah selesai dan diterima merupakan laporan yang benar dan sudah sesuai dengan format aturan. Kebetulan saya tidak hanya melihat satu contoh laporan, saya mencoba melihat banyak laporan untuk memperluas referensi maksudnya, tapi yang ada malah saya kebingungan dengan setiap isi laporan-laporan. Saya menemukan perbedaan yang cukup mendasar tentang isinya , terutama di bagian DFD. Mungkin bisa diterima alasan perbedaan DFD bisa dikarenakan sistem berbeda, tapi yang saya anggap berbeda di bagian cara pembuatannya. Sampe saat itu saya belum tau bagaimana sebenarnya format DFD yang benar, level-0,level-1,dst.. Saya mulai membuka browser dan bertanya kepada mbah google tentang DFD, hasil yang saya temukan kembali membuat semakin bingung karna cara pembuatan DFD semakin berbeda. Masih ingin tau lagi saya mencari format kebenaran di panduan KPTA. Hasilnya disana hanya ada format Content laporan.

Oh ya sedikit intermezzo, setiap mahasiswa yang mengerjakan KP pasti di dampingi seorang pembimbing yang bertugas untuk memberi bimbingan dalam pengerjaannya. Kembali ke masalah perbedaan cara pembuatan DFD, bahwasanya dalam membuat sistem pasti ada bagian DFD dan ini saya anggap bagian yang penting. Setelah saya pelajari dari beberapa laporan teman dan sudah selesai maka saya menyimpulkan bahwa :

* Laporan yang selesai atau dianggap benar jika telah disetujui termasuk DFD dan content

Melihat jika seperti itu saya cukup prihatin , karna bahwa ini menjadi bahan dan sarana untuk belajar dengan benar,bukannya saya menyalahkan format DFD tapi saya sebagai mahasiswa berhak tau bagaimana format sebenarnya tentang cara pembuatan DFD yang benar khususnya dan belum lagi bagian yang lain. Kalau diperkenankan saya mau memberikan sedikit masukan agar hal ini bisa di tanggulangi .

    # mungkin sebaiknya mahasiswa diberikan acuan atau paling tidak referensi yang seragam, mungkin bisa menunjuk beberapa buku besar.

Dengan begitu setiap laporan kerja praktek akan memiliki format yang sama tentang isi dan mungkin akan beguna untuk referensi tahun-tahun berikutnya. Mengenai ilmu yang terus berkembang mungkin bisa disuaikan dengan acuannya.

Terus terang waktu saya membuat tentang DFD sistem saya mengacu pada laporan yang dianggap benar oleh pembimbing dengan harapan bahwa laporan saya juga benar. Tetapi saya sering bertanya dalam hati apakah format ini sudah benar.

Terimakasih ,…

Mohon maaf jika ada kesalahan penulisan, ini hanya bentuk ekspresi dari seorang mahasiswa..

2 comments:

  1. Ooom cookie...
    koq blum bikin link aq siyh?
    btw, blog q pindah ke beingdee.multiply.com
    kpn2 mampir yahh....

    ReplyDelete
  2. Oke, aku mau ngasih pendapat nih...
    masalah simbol:
    a. kalau untuk user dilambangkan dengan kotak
    b. kalau proses dilambangkan dengan lingkaran
    c. kalau tabel biasanya dilambangkan dengan garis atas dan bawah(dalam format VISIO)
    Penjelasan tentang DFD:
    1. kalau DFD-0 : cuma pendefinisian proses secara garis besar.maksudnya cuma definisiin proses2 yang ada dalam sistem.
    2. kalau DFD-1 : pendefinisian per proses. kalau aku kemarin buatnya aku pisah2 per proses..contoh: misalkan dalam sistem tersebut ada proses login,input,edit,hapus,pencarian,laporan.
    nah, kalau seperti itu kasusnya jadi kita lebih enak dipisahkan per proses. dan nanti didalam DFD nya aku definisiin level usernya ada berapa kemudian diantara proses2 yang ada tadi masing2 user bisa ngapain aja.
    3. kalau DFD-2 : penjabaran lebih detail dari DFD-1 nya. contoh : DFD-2 untuk Input, jadi kita definisiin di DFD-nya sistem tersebut bisa input apa aja.
    4. kalau DFD-3 : kondisional, tergantung sistemnya masih ada penjabaran lagi apa ga'.

    mungkin itu aja pendapatku cok..
    sory kalau ada yang salah...ini aku pelajari dari mereka2 yang bimbingan sama pak hendrik..kan pak hendrik master basis data....
    oke....
    2.

    ReplyDelete

.recent comment