Dipagi ini ku bebas, karna ngga ada kelas
Di ruang mata ini, kamar ini serasa luas
Letih dan lelah juga lambat-lambat terkuras
Teh sudah habis, keramuanku pun puas
Mulai kutulis semua kehidupan dikertas
Hari-hari yang keras, kisah cinta yang pedas,
Perasaan yang was-was dan gerak ku yang terbatas.
Tinta yang keluar dari dalam pena berirama dengan apa yang kurasa.
kehidupan monoton penuh luka putus asa
Gantungkan yang tinggi, agar semua terjadi..
Rasakan semua, perduli itu ironi tragedy…
Senang bahagia… Hingga kelak kau mati…
Dunia memang tak selebar daun kelor..
Akal dan pikiranku pun tak selamanya kotor..
Membuka mata hati demi sebuah cita-cita…
Melangkah pasti,. Pena dan tinta berbicara…
Tetapkan pilihan tuk satu kemungkinan…
Sebagai bintang hiburan dan terus melayang
Tak heran ragaku terbalut lebel mewah…
Cerminan seorang raja dalam cerita cinderela…
Ini bukan mimpi atau halusinasi, sebuah anugrah yang ku nikmati nanti…
Hasil kerja keras ku terbayar lunas tuntas, melakoni jatidiri sampai puas…
Jalan sedikit,.. tersungkur terjungkir, terbalik. Melangkah menuju titik, lakukan yang terbaik..
Ku ketatkan tekat dan niat agar melesat, seperti rudal squad mimpi ku
Mencari tepuk tangan atas karya keringatku, bukan satu yang ingin aku tuju…
Naik atas pentas , agar orang puas, dapat applause, cek ataupun uang kertas…
Cari sensasi atau kontrofersi, bukan caraku agar hidupku rekonstruksi
Dari mimpi semua dapat terjadi, maka lebar
No comments:
Post a Comment