23.5.07

Semangatku (Ndesoku)

Weekend panjang. Ku putuskan untuk menjenguk saudara- saudara ku. Sudah lama sekali ku ngga bertemu keluarga besarku. Jam menunjukan pukul 10 pagi, ku mulai tarik gas kendaraan dengan tujuan ke tempat keluargaku. Perjalanan cukup lama, sekitar 1 jam lebih ku hanya menarik dan ulur tali gas yang ku geber dengan pasti. Untungnya aku ditemani saudara sepupu selama perjalanan. Jadi cukuplah untuk menghilangkan kebosanan, Waktu berjalan tak terasa aku sudah mendekati daerahku berasal, ku mulai rasakan hawa sejuk pedesaan yang masih sangat asri, ku mulai rasakan keramahan, kedamaian dan ketenangan tempat tinggal. Huuhf… kedaan yang sangat jauh dibanding dengan kota yang padat dan memusingkan.

Ku mulai tarik gas sedikit lebih kuat lagi karna beberapa bukit kan kulewati. Maklum daerah asalku bisa dibilang diatas gunung, dan bisa dibilang masih ndeso, tapi ngga masalah, bagiku ini merupakan anugrah dari Allah SWT. Dan aku yakin jika temen-temen ku ajak kesini pasti mereka akan kagum dengan pemandangan yang masih asri dan indah serta tepat buat tempat istirahat ( Kaya Dipuncak dah..).

Tak lama kemudian setelah melewati beberapa tanjakan dan jalan turun melewati lembah dan bukit akhirnya aku sampai didepan rumah salah saatu saudaraku. Rumah yang masih sangat asri dengan sekitar yang masih sangat hijau dengan rumput jepang yang tumbung mengelilingi rumah ini tampak sunyi dan kosong, sepertnya tidak ada orang yang didalamnya. Ku lepas helm dan penutup hidungku hanya untuk mengulur waktu sambil berfikir lagi kok rumah pakde ku kosong. Tak lama kemudian ada suara langkah kaki cepat (plak..plak...plak...) dari belakangku sambil memanggil nama panggilan khusus ku untuk keluarga , lalu ku palingkan wajah ku untuk memastikan siapa itu. Ternyata salah satu sepupu perempuanku yang juga seumuran denganku. “piye kabare” kata mbakku.. “ apek-apek wae mbak” ujarku… dialog berlanjut sampai kita sudah berada dalam rumah. Hal yang paling sering aku dapat ketika ku pulang yaitu “tawaran makan”. Gila,...klo pulang kesini sehari aku bisa makan berkali-kali.. hehheheehe..

Ku mulai melepaskan tas yang sudah lama menggantung dipundakku dan jaket yang membungkus badan kurusku selama perjalanan. Lalu ku ambil segelas air untuk menghilangkan rasa kering tenggorokanku... aagghh segar banget rasanya bisa disini, air yang kuminum dingin, udara yang kuhirup benar- benar membuat paru2 ku merasakan sejuk, suara yang kudengar hanya bunyi2an hewan kebun dan ketengan yang membuat hatiku damai. Hawa yang jarang didapat jika di perkotaan.

Berada disini dengan menyapa beberapa keluarga besarku membuat aku ingat kepada orang tua ku, ku rindu mereka. Ku bayangkan betapa berat hidup mereka di desa sampai-sampai bisa membesarkan aku dan adek ku. I Miss U Mom, Dad, Brotha.

Ku mulai bercengkrama dengan keluarga-keluarga ku. Ngobrol tentang apa aja kegiatan ku sekarang sampai hal- hal yang dirasa cukup penting untuk dibicarakan.

Lalu ku mulai main ke sebuah rumah tua yang masih disekitar rumah pertama yang kukunjungi. Ruamah yang sudah lama sepi dari kunjungan tamu jauh, tampak lenggang dari depan. Ku mulai bertanya-tanya, ada orang ngga ya. Rumah Orang tua dari bapakku, tepatnya nenek dan kakeku dari bapak. Lalu kutengok kedalam, terlihat sosok dari balik jendela seorang wanita yang sudah berumur dengan kerutan-kerutan kulit wajh dan rambut yang sudah menunjukan umur yang cukup. Nenek ku, beliau terlihat sedang memegang sebilah pisau yang di-iris2 kan-nya pada butiran-butiran buah yang obat mahkota dewa. Nenekku melakukan ini bukan karan beliau pembuatan obat atau ingin mengkonsumsi buah naga tersebut, tetapi belia hanya ingin menyambung hidup. Yup, nenekku melakukan ini karna ingin menjual buah yang sudah iris-iris tadi, dengan maksudtan agar mendapatkan uang. Gila.... aku berfikir kenapa masih ada yang mau berjuang terus-terusan padahal beliau sudah berumur. Dan aku yakin bapakku sudah membiayai hidup mereka. Nenek dan kakek ku hanya seorang petani, mereka pekerja yang tekun dan aku salut sama mereka yang mampu membiayai 7 anak nya untuk sekolah semua. Ku mulai bercengkrama dengam kakek nenek dan beberapa saudara yang ada di situ. Aku mendapat beberapa kalimat nasehat dari kakek, yang menyemangati aku sekolah yang rajin jadi anak yang baik dan sholeh. Aku benar-benar terharu waktu itu. Aku mearsakan bagaimana kasih orang tua kepada anaknya itu sangat besar. Aku jadi teringat masa-masa waktu kecil yang serig banget menyusahkan kedua orang tuaku (bandel gitu lho)... aku ngerasa kalau sekarang aku sudah besar dan bukan lagi anak kecil lagi yang bisa manja dan bandel kepada orang tuaku. Sekarang saatnya berfikir untuk membalas kasih kedua orang tua dan keluarga- keluarga ku.

Hari pertama lewat dengan beberapa cengkrama- cengkrama dengan keluarga-keluarga dekat ku. Sembari bercanda-canda dengan sepupuku yang masih seumur waktu berjalan begitu cepat hingga malam semakin larut. Aku menginap di rumah pakdeku, aku labih sering tidur di tempat pakdeku dari pada tempat nenekku. Hal itu karna di tempat nenek sepi, dan di tempat pakde ada mbak-mbak ku yang bisa di jadikan teman ngobrol. Pukul 10.00 malam, saudara-saudara ku sudah mulai mengantuk dan merebahkan badan mereka di kasur yang berada di depan TV. Sambil nonton TV dan ngobrol kecil mulai mengistirahatkan badan. Siklus yang baik, ”Tidur tidak Larut dan Bangun pagi”, berbeda banget kadang ma aku yang harus tidur larut dan bangun siang, bahkan ada tidur larut tapi harus bangun cepat. Pokoknya siklus yang ngga menentu.

Huhf....

Besok ku kan kembali pulang ke rumah ku dengan rutinitas kesibukan. Aku akan merindukan suasana yang damai ini. Suasana pedesaan yang sangat bersahaja dengan keramah tamahan penduduk yang selalu menebar senyum mereka yang ramah.

Pengalaman ini memang memberikanku pelajaran yang sangat berarti,...

Gambaran kehidupan kalian memberikanku semangat untuk tidak mudah menyerah dan berjuang agar kalian bisa bangga padaku.

Hal yang kulihat ini adalah hal harusnya memang untuk dimengerti...

NB :

Berbuatlah sesuatu yang memberikan manfaat bagi orang banyak, dan buatlah orang-orang disekitarmu merasakan nyaman dengan adanya kamu.

No comments:

Post a Comment

.recent comment