21.3.07

Cyber Accident

Saat itu aku hanya bermain dengan dunia cyber, you know we have rule anti trust at cyber space. Ku mulai mengetik kalimat yang membuat penasaran lawan bicaraku, sehingga membuat dia merasa penasaran akan siapa diriku.

Ku mulai sedikit cuek dan bercanda, dia pun memberi respon semakin penasaran. Aku lalu tertarik dengan pembicaraan. Kita malah bisa saling menasehati, dan bercerita tentang diri masing-masing. Berbagi dalam tulisan, tak terasa waktu udah mulai habis, dn aku pun mengakhiri pembicaraan. Keesokan harinya kembali kami berada di dunia cyber, awalnya ku hanya melihat dan membiarkan begitu saja.Mulai dari situ kita mulai kembali bercengkrama, berbicara masalah yang tak penting sampai masalah yang cukup pribadi. Begitu seterusnya selama satu pekan.dan selama itu pula kita saling bertanya dan berbicara melalui media benda genggam. Sebenarnya kita dah tau resiko dan akibat, tapi masih saja kita lakukan itu.

Entah karena merasa nyaman berbicara atau apalah,...

Suatu hari yang berhak atas dia mengetahui ulah kita berdua, semua menjadi kacau balau. Bahkan benar-benar kacau saat semua terjadi pada lingkungan yang saling mengenal bagai sebuah keluarga. Aku tak mampu membendung semua ini, aku menjadi penjahat bagi semua. Ngga ada niat ku tuk menyakiti orang lain apalagi bagian hidupku, aku benar-benar berada dalam posisi dimana ku tak bisa lagi membela dan mempertahankan diri,...

Kadang ku lelah jika harus memikiran ini , diriku, dia atau dia. Tapi bahkan tak mampu jika ku tak memikirkan itu. Ingin ku perbaiki semua, entah dengan cara apa aja ku ingin mencoba itu. Bahkan untuk menghancurkan diriku demi itu pun ku akan lakukan. Aku hanya ingin semua kembali membaik, tanpa ada rautan wajah yang muram, dan yang ada hanya senyuman yang menggembirakan.

Tapi semua sudah terlambat, aku bahkan telah ditolak oleh langit dan bumi untuk berbicara. Semua yang keluar dari mulut ku dan gerakan tubuhku bukan lagi hal yang penting dan didengar dari pihak manapun. Aku ingin menghancurkan diriku jika semua bisa membaik.

Sekarang aku hanya bisa menunggu waktu yang kan menghancuran diriku, aku hanya bisa menikmati sisa hidup dengan senyuman yang ku punya. Ku tak mau kehilangan masa depanku, keluarga ku... Semua sudah terjadi dan aku harus tegar, dan siap untuk menghadapi semua, walaupun butuh 1000 tahun untuk kembali menguatkan diriku, aku akan berusaha sampai semua tetes keringatku tak lagi tersisa.

Aku serahkan semua padaMU penciptaku. Ku tau KAU pasti tau apa yang terbaik buat aku... sembah sujud ku padaMU.....

No comments:

Post a Comment

.recent comment